08 Oktober 2010

Memaksimalkan Performa di Jam Kerja








Semua orang umumnya mempunyai semangat yang tinggi di pagi hari sebelum memulai kerja. Kita punya pekerjaan penting yang harus diselesaikan, orang-orang penting yang harus kita temui, dan proyek jangka panjang yang hendak kita mulai kerjakan.



Namun menjelang akhir jam kerja, kita baru sadar bahwa ternyata masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Akhirnya kita terpaksa pulang malam untuk lembur, datang lebih pagi keesokan harinya, atau bahkan masuk kantor pada hari libur. Hal itu memang membuat kita tampak sibuk, namun nyatanya kerja kita sendiri tidak produktif.



Banyak waktu yang habis terbuang percuma, sedangkan kalau dihitung-hitung mungkin jam di mana anda bekerja sungguh-sungguh tidak sampai setengahnya. Berikut adalah lima langkah yang dapat membantu anda untuk lebih produktif dalam bekerja :



1. Luangkan waktu kosong untuk diri sendiri

Sediakan waktu untuk diri anda sendiri (tanpa ada gangguan dari orang lain/keadaan tertentu sekitar 30-90 menit. Tujuannya adalah supaya anda bisa berkonsentrasi dan menentukan prioritas pekerjaan mana yang ingin anda selesaikan hari itu. Kalau perlu tutup pintu ruangan anda, matikan suara handphone atau pager, dan mulailah merenungi apa dan bagaimana anda ingin menyelesaikan pekerjaan anda hari itu.



2.Maksimalkan waktu puncak/peak anda


Ada waktu-waktu tertentu dalam setiap hari di mana energi dan semangat kita ada di titik puncak, sehingga kemampuan untuk berpikir dan konsentrasi terhadap pekerjaan juga sedang tinggi. Cari tahu kapan waktu puncak/peak anda setiap hari, dan gunakan waktu tersebut untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan terpenting. Pisahkan jadwal meeting, janji, atau aktivitas lain ke jam lain.



3. Hindari pertemuan-pertemuan yang tidak perlu

Berhenti bekerja (meski hanya sesaat) untuk berbincang-bincang ngalor-ngidul dengan teman-teman anda hanya akan merusak konsentrasi kerja, membuang-buang waktu, dan merusak produktivitas kerja anda. Hal ini akan merusak momentum kerja anda, jadi lain kali seseorang masuk ke ruangan anda dan mulai terlihat gelagat akan memancing pembicaraan yang akan berlangsung lama, hindari dengan mengatakan bahwa anda sedang menyelesaikan sebuah proyek penting dan tidak bisa menemaninya. Supaya ia tidak tersinggung, atur waktu setelah jam kerja selesai untuk menemuinya.



4. Batasi penggunaan telepon

Begitu telepon berdering, maka saat itu pula konsentrasi anda dalam bekerja akan terganggu. Saat sedang konsentrasi dalam pekerjaan, biarkan voice mail atau mesin penjawab telepon yang menjawab panggilan tersebut. Seandainya karena satu atau lain hal anda telah mengangkat telepon, katakan pada si penelepon bahwa saat itu anda sedang sibuk dan tidak dapat berbicara lebih lama. Mintalah supaya ia menelepon lagi

setelah anda selesai bekerja atau anda yang akan menghubunginya nanti.



5. Atur jadwal untuk berunding/bertemu dengan staf atau teman kerja anda


Di kebanyakan kantor, waktu sering terbuang percuma karena kita sering kali harus bangkit dari kursi yang kita duduki hanya untuk menanyakan sesuatu hal pada rekan kerja kita. Padahal selain membuang-buang waktu, hal ini juga akan mengganggu ritme kerja orang lain.

04 Oktober 2010

rokok dan pelajar








Cinta adalah hal yang universal. Setiap dari kita lahir atas nama cinta, namun ketika cinta dikaitkan dengan pelajar maka cinta monyetlah namanya. Lho, kenapa jadi monyet? Karena usia pelajar tergolong masih muda maka kemampuan untuk membina hubungan dekat dengan lawan jenis juga diragukan. Pikiran yang labil, pemikiran tergesa-gesa, dan kurang menyadari risiko menyebabkan hubungan cinta antar pelajar rentan dan cenderung berakhir dalam waktu singkat. Trus gimana dong?





Pacaran bukanlah tahap abadi dalam sebuah hubungan. Entah pada akhirnya akan putus atau dilanjutkan hingga menikah, pacaran tetaplah sebuah proses pendekatan diri. Lama berpacaran sangat bervariasi, tergantung cocok atau tidaknya kedua pihak. Rasanya, sebagian besar pelajar yang berpacaran tidak menghendaki hubungan mereka berlanjut ke tahap sebuah pernikahan. Buat apa mikir jauh-jauh? Kalau begitu, untuk apa pula berpacaran? Ada baiknya menyadari motivasi kita dalam melakukan setiap tindakan, bukan?



Terlepas dari semua hal di atas, menghilangkan kebiasaan buruk dari pasangan adalah hal yang positif! Jika hubungan ternyata terus berlanjut, kita juga yang untung! Contoh kebiasaan buruk yang paling fatal adalah merokok. Rokok akrab dengan pelajar, begitu pula akrab dengan kaum Adam. Kalau kamu merokok, stop now! Kamu tahu kan betapa bahayanya rokok itu? Selain dapat membahayakan kandungan kelak, rokok juga menghabiskan uang dan berakibat sangat buruk bagi kesehatan, belum lagi kalau kamu sampai ketagihan. Setelah itu, kamu bisa tunjukkan pada doi tentang pendapatmu mengenai rokok. Kalau doi merokok, selain kamu jadi perokok pasif, kesehatannya juga akan menurun! Tapi doi gue kan kapten klub olah raga di sekolah? Eit, semakin lama seseorang merokok maka kebugarannya juga akan menurun. Biar bagaimana pun seseorang yang tidak merokok akan jauh lebih bertenaga dan fit daripada seseorang yang merokok. Jangan biarkan doi kehilangan lencana kapten yang kamu bangga-banggakan! Terlebih lagi kalau doi sampai ketagihan rokok, harga rokok yang mahal dapat menyudutkan kemampuan finansial ekonominya! Semakin lama bisa-bisa doi lebih sayang rokok daripada kamu! Gak mau, kan?



Sebagai pasangannya, kita bisa berbuat banyak lho! Apalagi katanya doi lagi cinta mati, saatnya menunjukkan rasa sayang nih! Ajak doi bicara, masih banyak hal yang lebih keren dari rokok tuh! Tapi ingat, doi bukanlah murid dan kamu bukanlah gurunya. Dengarkan pendapatnya, hargai apa pun yang ia rasakan. Diskusi sangat membantu, daripada kamu secara tegas melarangnya untuk merokok. Toh dia tetap bisa merokok tanpa menunjukkannya kepadamu kan!



Kalau perlu, perbanyaklah acara yang menyehatkan. Daripada nonton film di bioskop lebih baik jogging berdua atau main wii bersama. Pasti lebih sehat, fresh, dan bebas rokok! Masih banyak yang bisa kita lakukan untuk kebahagiaan kita bersama, give a healthy smile for you and your couple!

Tutorial Dasar Java 2









Elemen Dasar Bahasa Java

Anda tentunya telah mengerti tentang konsep pemrograman Java dari bagian pertama. Sekarang Anda akan menyelami lebih dalam pemrograman Java dengan mengenal secara detil dan spesifik mengenai bahasa Java itu sendiri.

Dalam tutorial kali ini Anda akan lebih jauh mempelajari apa-apa yang dapat Anda lakukan dengan statement dan hal-hal dasar di bahasa Java dalam mendefinisikan sebuah metode seperti main atau yang lain. Namun sementara kita tidak akan membahas tentang paradigma pemrograman berorientasi objek seperti kelas dan objek dan bagaimana komunikasi antar objek dalam sebuah program.

Statement dan Ekspresi

Statement adalah bagian terkecil dalam sebuah program untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, seperti memanggil metode, mendeklarasikan variabel, membandingkan dua buah variabel, mengassign suatu nilai ke dalam variabel, dll. Berikut ini adalah beberapa contoh statement.

import java.awt.Graphics;

int i = 0;
System.out.println("Hallo " + nama + ", Selamat Datang!");
this.isRuning = false;

Statement-statement tadi hanya bertugas melakukan suatu tugas tanpa perlu mengembalikan suatu nilai atau hasil. Statement-statement yang mengembalikan suatu nilai tersebut kita sebut ekspresi. Berikut contoh ekspresi:

int arraySize = theArray.size();

int result = x + y + z;

Dalam menulis statement Anda tidak perlu menggunakan bentuk penulisan tertentu. Anda dapat saja menuliskan seluruh statement dalam satu baris walaupun hal ini sangat tidak dianjurkan. Yang paling penting untuk Anda ingat di sini adalah bahwa whitespace (enter, spasi, dan tab) tidak mempengaruhi program Anda, dan bahwa setiap statement harus selalu diakhiri tanda titik koma (;). Kelalaian membubuhkan titik koma pada akhir statement dapat menyebabkan program Anda tidak dapat dikompile, atau lebih parah menyebabkan bug yang sulit ditemukan.

Sebagai sedikit teka-teki, Java juga memiliki bentuk yang disebut compound statement atau blok. Namun hal itu belum akan kita bahas dalam tutorial kali ini.

Komentar

Komentar adalah salah satu bagian penting dalam penulisan source code program. Betapapun Anda menganggap sepele komentar dalam suatu source code program, percayalah suatu saat mungkin komentar-komentar tersebut dapat menyelamatkan Anda!

Komentar digunakan oleh programer untuk menjelaskan bagian-bagian dari source code yang ditulisnya. Hal ini dapat membantu si programer itu sendiri maupun orang lain pada saat membaca apalagi mengembangkan atau memperbaiki source code.

Dalam bahasa pemrograman manapun selalu ada fitur komentar. Java sendiri memiliki sintaks yang sangat mirip dengan C dan C++, dengan tambahan yang sangat istimewa yaitu komentar yang nantinya digunakan untuk menciptakan dokumentasi secara otomatis oleh suatu aplikasi yang disebut javadoc.

Dalam Java ada 3 sintaks komentar:

  1. komentar untuk satu baris saja, yaitu yang dimulai dengan tanda // sampai dengan akhir baris;
  2. komentar untuk beberapa baris, yaitu yang dimulai dengan tanda /* dan diakhiri dengan tanda */;
  3. komentar khusus untuk membuat dokumentasi program, yaitu yang dimulai dengan tanda /** dan diakhiri dengan tanda */.

Berikut ini contoh ketiga sintaks komentar:

/**

* Class for displaying message to standard output
*/
public class Diplayer
{
/**
* This method is the main method. It will display the message
* to the standard output
*/
public static void main (String[] args)
{
/* First we declare the mesg variable and assign a value
into it, then we print out the String into standard
output */

// variable declaration
String mesg = “Program ini berhasil!”;

// display the String variable
System.out.println(mesg);
}
}

Pada waktu program tersebut dikompile, maka komentar akan diabaikan oleh kompiler. Jadi komentar tidak akan mempengaruhi program Anda dan hanya berfungsi sebagai bantuan bagi programer. Tapi ingat, kesalahan menuliskan bentuk komentar dapat menyebabkan program Anda tidak dapat dikompile.

Variabel dan Tipe Data

Variabel dalam ilmu matematika adalah sesuatu yang menyimpan nilai yang dapat berubah-ubah. Demikian juga dalam bahasa pemrograman. Variabel dalam bahasa pemrograman adalah lokasi dalam memori di mana sebuah nilai disimpan, dan nilai tersebut dapat diubah. Setiap variabel memiliki nama, tipe, dan nilai.

Untuk menggunakan variabel, pertama kita harus mendeklarasikan variabel tersebut. Informasi yang dibutuhkan dalam pendeklarasian variabel adalah tipe variabel tersebut. Tipe variabel sendiri akan kita bahas sebentar lagi. Setelah mendeklarasikan variabel, kita dapat memberi nilai kepada variabel tersebut, yang dalam bahasa pemrograman diistilahkan dengan assignment. Jadi assignment adalah proses pemberian nilai kepada sebuah variabel.

Kita dapat mendefinisikan variabel di bagian manapun dari program sama seperti statement. Namun dianjurkan pendefinisian variabel diletakkan pada awal pendefinisian metode di mana variabel tersebut digunakan. Dalam beberapa hal, kita perlu melakukan pendefinisian variabel di tempat lain untuk menyesuaikan ruang lingkup berlakunya variabel tersebut.

Untuk memahami lebih jauh pendefinisian variabel dan hal-hal yang dapat Anda lakukan dalam mendefinisikan variabel, perhatikanlah kode berikut ini.

public static void main (String[] args)

{
int x; // deklarasi variable biasa
int y, z; // deklarasi dua variabel bertipe sama sekaligus

boolean isRunning = true;
// deklarasi sekaligus assignment nilai

int a = 3, b = 4; // deklarasi sekaligus assignment nilai
int c, d = 6; // deklarasi dan assignment variabel kedua
}

Kode tadi menunjukkan berbagai cara mendefinisikan variabel. Suatu saat mungkin Anda akan merasakan manfaat tertentu dalam menggunakan cara-cara pendefinisian tersebut. Namun disarankan Anda menggunakan cara biasa saja demi kerapian dan pencegahan kesalahan-kesalahan akibat kelalaian dalam penulisan program.

Java memiliki tiga jenis variabel, yaitu: variabel instans, variabel kelas, dan variabel lokal.

Variabel instans adalah variabel yang digunakan sebagai atribut dari sebuah objek. Instans adalah objek yang diciptakan dari sebuah kelas. Anggaplah kelas sebagai template untuk membuat objek. Anda akan memahami lebih jauh mengenai hal ini dalam pembahasan mengenai pemrograman berorientasi objek.

Variabel kelas adalah variabel yang digunakan sebagai atribut dari sebuah kelas. Berbeda dengan variabel instans, variabel kelas akan bernilai sama bagi semua instans dari kelas ybs.

Variabel kelas adalah variabel yang didefinisikan dan digunakan hanya dalam sebuah metode.

Ketiga jenis variabel ini didefinisikan dengan cara yang sangat mirip tetapi variabel kelas dan instans diakses dan diassign dengan cara yang agak berbeda dibandingkan variabel lokal.Saat ini kita hanya akan memusatkan perhatian pada variabel lokal.

Sebagai tambahan, tidak seperti bahasa pemrograman lain, Java tidak memiliki variabel global, yaitu variabel yang tersedia bagi semua bagian program. Dalam Java kita menggunakan variabel kelas dan instans untuk mengkomunikasikan informasi global di antara objek-objek. Hal ini disebabkan Java menganut paradigma pemrograman berorientasi objek murni, sehingga segala hal dipandang sebagai interaksi antarobjek bukan antar bagian program.

Nama sebuah variabel harus diawali huruf atau garis bawah (_) atau tanda dolar ($), dan tidak boleh diawali angka. Karakter berikutnya boleh angka. Ingat kembali Java bersifat case sensitive, jadi perhatikan besar kecil huruf yang Anda pakai dalam nama variabel. Java juga menggunakan set karakter Unicode. Namun hal ini tidak terlalu penting untuk Anda ketahui. Disarankan agar membuat nama variabel yang mengandung makna, sehingga memudahkan pembacaan program Anda, misalnya goButton, cancelButton, statusLabel, dll.

Jenis Variabel

Setiap variabel harus memiliki sebuah tipe. Tipe tersebut bisa berupa salah satu dari delapan tipe primitif Java, nama kelas atau interface, atau sebuah array. Saat ini kita hanya akan membahas tipe primitif dan tipe kelas saja.

Tipe Primitif

Java memiliki delapan jenis tipe primitif atau tipe-tipe dasar yang builtin. Tipe tersebut disebut primitif karena dibangun ke dalam sistem dan bukan benar-benar objek sehingga pemakaiannya lebih efisien. Tipe-tipe tersebut tidak bergantung pada arsitektur mesin, sehingga pemakaiannya tidak mengganggu portabilitas program Anda. Kedelapan tipe primitif ini dijelaskan dalam Tabel 1.

Penting untuk diperhatikan bahwa tipe primitif dimulai dengan huruf kecil, karena ada kelas yang memiliki nama yang sama dengan tipe primitif tersebut yang disebut kelas pembungkus.

Tipe Kelas

Tipe kelas digunakan untuk menyimpan instans dari kelas atau instans subkelas dari kelas tersebut. Subkelas adalah kelas yang mewarisi sifat-sifat kelas tertentu.

Literal

Literal adalah sebuah istilah dalam bahasa pemrograman yang berarti sesuatu nilai yang memiliki arti atau nilai sesuai dengan apa yang kita ketikkan. Misalnya kalau Anda memberi nilai 4 pada suatu variabel bertipe int, maka nilai variabel tersebut adalah 4. Bilangan, karakter, dan string kesemuanya merupakan literal. Berikut dijelaskan beberapa jenis literal dalam Java.

Literal angka dapat berupa bilangan positif. Angka negatif ditulis dengan menambahkan tanda minus (-) di awal angka positif. Angka oktal dengan menambahkan angka 0 di awalnya. Angka heksadecimal dengan menambahkan 0x di awalnya. Literal angka floating point (pecahan desimal) biasanya memiliki dua bagian yaitu bagian integer dan bagian desimal. Untuk memaksa suatu bilangan menjadi misalnya float atau long, cukup tambahkan huruf F atau L di belakang bilangan tersebut. Untuk eksponen gunakan huruf E, seperti 3.0E-7 yang berarti 3,0 kali 10 pangkat minus 7 (0,0000003). Literal boolean terdiri atas true dan false.

Literal karakter terdiri sebuah karakter dalam kutip tunggal seperti 'a', '#', atau '1'. Literal karater juga memiliki karakter khusus yang mewakili karakter noncetak. Tabel 2 menunjukkan karakter-karakter khusus tersebut. Huruf d pada oktal, hekadecimal, dan escape Unicode mewakili bilangan biasa atau bilangan heksadecimal.

Literal string pada dasarnya adalah kombinasi dari karakter dalam tanda kutip ganda. Maka itu karakter-karakter khusus dalam Tabel 2 juga berlaku dalam literal string. Sebagai kelas tersendiri (bukan tipe primitif) String mempunyai metode-metode sehingga Anda dapat melakukan penggabungan, tes, dan pengubahan literal String dengan mudah.

Ekspresi dan Operator

Ekspresi adalah statement yang secara nyata menyelesaikan tugas tertentu dan mengembalikan nilai yang dihasilkannya (statement biasa biasanya tidak akan mengembalikan nilai apapun). Karena ekspresi dapat mengembalikan suatu nilai, maka Anda dapat mengassign nilai tersebut ke sebuah variabel atau mengoperasikannya dengan statement tertentu.

Kebanyakan ekspresi dalam Java menggunakan operator. Operator adalah simbol khusus untuk operasi tertentu, seperti untuk operasi aritmatika, assignment, increment, decrement, dan berbagai operasi logika. Operator-operator tersebut membutuhkan satu atau dua bahkan 3 buah operan. Tabel 3 akan memuat berbagai jenis operator yang perlu Anda ketahui.

Dalam operator increment dan decrement, letak operator adalah penting. Operator yang terletak di depan operan berarti nilai operan dioperasikan terlebih dahulu sebelum diambil. Sebaliknya jika operator berada di belakang operan, maka nilai operan diambil dulu sebelum dioperasikan.

Dalam mengevaluasi sebuah ekspresi yang terdiri atas beberapa operator, Java akan mengerjakan operator-operator tersebut berdasarkan prioritas tertentu yang disebut presedensi operator. Presedensi operator ditunjukkan dalam Tabel 4.

Untuk membuat sebuah ekspresi dengan urutan pengerjaan tertentu, Anda dapat menggunakan tanda kurung untuk mengelompokkan ekspresi. Sesuai dengan presedensi operator, maka Java akan memproses terlebih dahulu ekspresi yang berada dalam tanda kurung.

Dalam tutorial kali ini Anda telah mempelajari dasar-dasar pemrograman Java, dan Anda seharusnya sudah bisa memulai bermain-main dengan membuat program-program sederhana. Untuk tutorial berikutnya kita akan mempelajari paradigma pemrograman berorientasi objek dalam Java. Selamat mencoba!